Suzy? Suzy!

Title: Suzy? Suzy! / Author: ts_sora /Cast: Miss A’s Bae Sou Ji (Suzy), EXO’s Oh Se Hun / Length: oneshoot /Genre: comedy / Rating : G

Disclaimer: This belongs to me and the casts belong to their entertainment company. No Plagiarism

A/N: Bring the HunZy couple to you. Muehehe xD Enjoy it!

was published on MNJFanfiction

—————————————————————————————————————————

 

Kau hanya perlu mencari seseorang dengan kaos biru yang memesan caramel machiato. Good luck!’

 

Bae Suzy mendengus pelan membaca pesan yang entah keberapa dari salah satu eonninya. Benar, siapa lagi kalau bukan Min eonni. Gadis yang satu itu seakan tak ada henti-hentinya memasangkan dirinya dengan laki-laki kenalannya. Sebenarnya ia tak butuh usaha gadis yang lebih tua darinya itu untuk mengenalkannya pada beberapa teman laki-lakinya. Hanya saja, Suzy tak bisa berkata tidak. Dan ini entah keberapa kalinya gadis itu merancang pertemuannya dengan seorang laki-laki yang bahkan Suzy tak pernah ia temui sebelumnya.

“Kaos biru dan memesan caramel machiato?” Ingat-ingatnya dalam hati sebelum melangkahkan kakinya ke dalam sebuah cafe yang menjadi tempat sakralnya kali ini. Dengan hati berdebar ia lalu mengedarkan pandangannya pada seisi ruangan.

“Kaos biru dan memesan caramel machiato…” ucapnya masih meneliti tiap orang yang ada di sana. Tak semua yang ia lihat, hanya laki-laki yang terlihat sendirian di bangkunya, yang menjadi targetnya. Oh ayolah ia terdengar menjijikkan. Dan, bisakah seseorang memberikan clue yang lebih signifikan dari laki-laki berkaos biru dan segelas caramel machiato.

Suzy meraih ponselnya hendak menghubungi kembali eonnienya, namun ia lantas mendengus. Tak mungkin, ponselnya sekarat saat ini. Tanpa babibu ia lalu menekan power ponselnya sebelum akhirnya ia berjalan menuju kasir cafe.

“Caramel machiato, please,” ucap Suzy pada salah satu pelayan yang tengah bertugas. Setelah beberapa menit berlalu akhirnya pelayan tersebut membawakannya pesanannya.

“T-tunggu, apakah disini ada seorang laki–oh bukan seseorang lain yang memesan caramel machiato selain aku?” Tanya Suzy memberanikan diri. Oh ayolah ia tak mau jika harus berjalan kemari dengam membawa segelas machiato demi mencari pasangan blind datenya kali ini. Itu akan terlihat menjijikkan bukan?

Pelayan tersebut terlihat mengedarkan pandangannya pada ruangan tersebut sebelum akhirnya ia menunjuk ke arah beberapa sisi. Pertama ia menujuk pada sekelompok remaja yang tengah berkumpul. Lalu jarinya kembali mengayun dan menunjuk pada sepasang kekasih yang terlihat bercengkrama. Lalu yang terakhir pada seorang laki-laki yang tengah duduk sendiri pada ujung cafe, sibuk dengan laptop miliknya.

Itu dia! Ia tersenyum lega melihat laki-laki itu yang seakan memungginya. Tak jelas bagaimana wajahnya, namun ia merasa yakin dengan hoodie bewarna biru navy yang dikenakan laki-laki itu.

Suzy berdehem saat entah sejak kapan ia sudah berada di depan meja laki-laki yang masih sibuk dengan laptop miliknya, namun bukan senyum yang biasa ditunjukkan partnernya sebelumnya, laki-laki itu terlihat tak peduli. Suzy mendengus pelan, ia tak pernah diacuhkan sebelumnya bahkan oleh partner sebelumnya.

Tak mau kalah, Suzy menarik bangku di hadapannya sebelum akhirnya ia duduk di sana dan meletakkan segelas machiato miliknya di atas meja, yang sontak membuat laki-laki itu kini memandangnya penuh.

Kesan pertama, laki-laki itu nampak lumayan. Oh baiklah, laki-laki itu memang tampan bila dibandingkan oleh beberapa laki-laki sebelumnya. Akhirnya Min eonnie mendengarkan permintaannya dengan sungguh-sungguh batinnya.

Manik kecokelatan itu memandangnya lekat, bahkan Suzy dapat melihat kening laki-laki itu berkerut sembari menatapnya. Suzy berdehem sekali lagi, namun laki-laki itu tak membuka mulutnya. Sangat berbeda dengan beberapa partner sebelumnya yang selalu memulai pembicaraan lebih dulu.

“A-aku Suzy. Bae Sou Ji. Tapi, kau bisa memanggilku Suzy for the short,” ujar gadis itu mencoba mencairkan suasana, namun laki-laki itu masih memandangnya tanpa mau membalas. Ia lalu melipat kedua tangannya di dada setelah ia menutup laptop miliknya tadi.

Baiklah sebuah arogansi yang besar rupanya, batin Suzy kali ini. Namun ayolah, ia tak bisa putus asa begitu saja. Mungkin saja kali ini ia harus terlihat aktif dari sebelumnya. Ya, mungkin saja.

“Apa kau juga suka caramel machiato?” Tanya gadis itu sembari menunjuk segelas caramel machiato milik laki-laki itu yang sudah hampir habis. Namun tetap saja, laki-laki itu menatapnya dengan tatapan aneh.

Suzy lelah saat ini. Laki-laki ini menyebalkan.

“Oh baiklah, kau yang menyuruhku untuk menemui seseorang yang memesan segelas caramel machiato. Dan kukira kau suka dengan caramel machiato, apa aku benar?” Laki-laki itu terlihat memiringkan kepalanya dan masih enggan berbicara. Salah satu alisnya terlihat terangkat.

Baiklah, ini menjengkelkan, batin Suzy kali ini. Gadis itu terlihat menarik nafasnya dalam-dalam. “Kukira kita seumuran, dan apakah Min eonnie yang menyuruhmu bersikap dingin seperti ini?”

Sekali lagi, laki-laki itu mengerutkan keningnya dan kali ini lebih dalam. Tunggu, sesuatu terlihat janggal kali ini.

“Tunggu sebentar. Hoodie bewarna biru itu.. Dan caramel machiato itu… Kau menyuruhku untuk menemukanmu bukan?” ucap Suzy ragu dan kali ini laki-laki itu masih terlihat terdiam di tempatnya masih dengan pandangan aneh di matanya.

“K-kau salah satu teman Min eonnie b-bukan? B-blind date?” Imbuhnya yang masih terdengar ragu. Dan sekali lagi laki-laki itu tak menjawabnya dan demi Tuhan ia terlihat bingung.

Suzy menahan nafasnya. Baiklah, ia salah orang. Lalu bagaimana ini?!

Suzy memberanikan diri untuk kembali menatap laki-laki itu yang masih terdiam di tempatnya. Apa yang harus ia lakukan saat ini? Mengatakan pada laki-laki itu bahwa ia salah orang dan mengira laki-laki itu adalah pasangan blind datenya? Oh tidak, jangan. Ia akan terlihat semakin konyol di depan laki-laki itu. Dan oh, bagaimana jika ia pura-pura tidak tahu dan melarikan diri begitu saja? Tidak. Ia tidak bisa seperti itu, bukankah ia tadi banyak berbicara dengan laki-laki itu. Ia tak mungkin melakukannya.

Bodoh, rutuknya. Ini sungguh memalukan. Bagaimana bisa ia seceroboh ini? Ia mencoba menatap manik kecoklatan yang masih menatapnya seakan menagih maaf.

“M-mianhae. Jeongmal mianhae. A-aku salah orang,” ujar Suzy masih menunduk. Ia lalu beranjak dari bangkunya sebelum akhirnya ia membungkuk maaf. Ia harus pergi sekarang.

“Bae Sou Ji.” Suzy menghentikan langkanya saat ia mendengar akhirnya laki-laki itu membuka mulutnya. Ia memutar tubuhnya untuk menatap laki-laki itu yang kali ini tersenyum padanya.

N-ne?”

“Sehun. Oh Sehun. Panggil saja begitu. Kenapa kau buru-buru pulang?” Suzy mengusap tengkuknya bingung saat kali ini laki-laki itu mengembangkan senyumnya. Jauh berbeda dengan beberapa menit yang lalu.

“T-tapi, kau bukan…”

“Aku mengenal…temanmu itu.” Ujar laki-laki itu terlihat berpikir sejenak tadi. “Blind date, bukan?” imbuhnya kali ini dengan kekehan kecil miliknya. Namun kali ini Suzy yang terlihat kebingungan.

“Tunggu, jadi kau..” Laki-laki itu mengangguk pasti. “Dan aku tidak salah orang?” Dan sekali lagi laki-laki itu mengangguk.

“Duduklah,” ujarnya singkat dan terdengar tenang. Heol, dia benar-benar menyebalkan. Namun entah kini merasa lebih tenang mengetahui hal yang sebenarnya.

Suzy menghelan nafasnya lega sebelum akhirnya ia kembali duduk di bangkunya. Beberapa menit berlalu, mereka benar-benar menikmati waktu mereka dengan baik. Laki-laki yang seumuran dengannya itu, nyatanya adalah laki-laki yang cukup menyenangkan. Bahkan ia tak mengira bahwa laki-laki itu memiliki rasa humor yang cukup tinggi, hingga membuat Suzy tak habia-habisnya tertawa karenanya. Meski laki-laki itu hanya tersenyum memberikan respon akan tawanya.

“Baiklah, aku harus pulang sekarang.” Sehun tersenyum sebelum akhirnya ia mengangguk.

“Kau yakin, kau tak ingin aku mengantarmu?” Suzy terkekeh pelan sebelum akhirnya ia menggeleng.

“Tak perlu,” ujar gadis itu sebelum ia beranjak dari bangkunya. “Terima kasih untuk hari ini,” imbuhnya sembari membungkuk sebentar dan berjalan pergi.

Mengetahui ia kini berada jauh dari cafe, cepat-cepat ia meraih ponselnya dan mengaktifkan kembali ponselnya tersebut.

“Oh, Min eonnie menelponku?” Suzy menekan tombol angkat pada smartphonenya sebelum meletakkannya di telinganya.

Paboya! Kau kemana saja huh?!” Suzy menjauhkan ponselnya tersebut sesaat suara gadis itu memekik.

“Kau bilang aku harus menemui partnerku. Oh eonnie, jeongmal gomawoyo. Aku tak mengira Oh Se Hun adalah orang yang menyenangkan selain ia tampan, dan—”

“Suzy ah, partnermu tak bisa datang hari ini. Karena ia memiliki urusan yang mendadak yang membuatnya tak bisa datang. Aku berusaha menghubungimu, tapi ponselmu tidak aktif. Jadi, yang kau temui bukanlah partnermu. Lalu siapa ia itu Oh Se Hun? Suzy? Ya, Suzy ah!” Suzy menjauhkan ponselnya dari telinganya sebelum akhirnya ia mengakhiri panggilan. Jadi, ia benar bahwa ia salah orang? Jadi Oh Se Hun bukan partnernya? Lalu yang tadi…

Suzy kembali menatap layar ponselnya saat ponselnya kembali bergetar. Ia menahan nafasnya saat sebuah kontak yang baru saja ia masukkan sore ini menampakkan diri di layarnya.

From: Oh Se Hun

Thanks for today, Machiato Girl. Sampai jumpa di kencan berikutnya.

 

Ps: sudah sadar bahwa kau salah orang?’

 

Kyaaaaaaa, Min eonnie aku membencimu!”

.

.

.

.

Fin-

 


3 thoughts on “Suzy? Suzy!

Leave a comment